Keadilan Dan Kelaliman

<div style="text-align: justify;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicb9GKA1SFJFUy5j4RUj9049Mw1B9tZF0MrWXgb_4mq1a7cNx7jQ2PbSS-2nuKFtBaMSmYzUV8i_Pxb19U0LCULnaAk3oPiot1Q19D5FhCRegyzBvIgqiSOeL1XL2v2Rb33UCvMNNbPpU/s1600/Humor+Sufi+%2528Nasrudin+Hoja%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Humor Nasrudin" border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicb9GKA1SFJFUy5j4RUj9049Mw1B9tZF0MrWXgb_4mq1a7cNx7jQ2PbSS-2nuKFtBaMSmYzUV8i_Pxb19U0LCULnaAk3oPiot1Q19D5FhCRegyzBvIgqiSOeL1XL2v2Rb33UCvMNNbPpU/s320/Humor+Sufi+%2528Nasrudin+Hoja%2529.jpg" title="Humor Nasrudin" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Tak lama setelah menduduki kawasan Anatolia, Timur Lenk mengundangi para ulama di kawasan itu. Setiap ulama beroleh pertanyaan yang sama:</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">"Jawablah: apakah aku adil ataukah lalim. Kalau menurutmu aku adil, maka dengan keadilanku engkau akan kugantung. Sedang kalau menurutmu aku lalim, maka dengan kelalimanku engkau akan kupenggal."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Beberapa ulama telah jatuh menjadi korban kejahatan Timur Lenk ini. Dan akhirnya, tibalah waktunya Nasrudin diundang. Ini adalah perjumpaan resmi Nasrudin yang pertama dengan Timur Lenk. Timur Lenk kembali bertanya dengan angkuh :</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">"Jawablah: apakah aku adil ataukah lalim. Kalau menurutmu aku adil, maka dengan keadilanku engkau akan kugantung. Sedang kalau menurutmu aku lalim, maka dengan kelalimanku engkau akan kupenggal."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Dan dengan menenangkan diri, Nasrudin menjawab :</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">"Sesungguhnya, kamilah, para penduduk di sini, yang merupakan orang-orang lalim dan abai. Sedangkan Anda adalah pedang keadilan yang diturunkan Allah yang Maha Adil kepada kami."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Setelah berpikir sejenak, Timur Lenk mengakui kecerdikan jawaban itu. Maka untuk sementara para ulama terbebas dari kejahatan Timur Lenk lebih lanjut.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div>

Keadilan Dan Kelaliman

Tak lama setelah menduduki kawasan Anatolia, Timur Lenk mengundangi para ulama di kawasan itu. Setiap ulama beroleh pertanyaan yang sama: ...

Read more »